UJI KETAHANAN TANAMAN TEBU HASIL PERSILANAGAN (Saccharum spp.
Hybrid) PADA KONDISI LINGKUNAGAN CEKAMAN GARAM (Nacl).
Review Jurnal
Diajukan untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
Mata kuliah : Bioteknologi
Dosen Pengampu : Ina Rosdiana Lesmanawati M.Si
Oleh:
Amy Retno Galih
(14121620634)
FAKULTAS TARBIYAH IPA BIOLOGI C/VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2015
UJI KETAHANAN TANAMAN TEBU HASIL PERSILANAGAN (Saccharum spp.
Hybrid) PADA KONDISI LINGKUNAGAN CEKAMAN GARAM (Nacl).
A.
Latar
Belakang
Tanaman tebu
merupakan salah satu komoditas penting untuk dijadikan bahan utama pembuatan
gula yang sudah menjadi kebutuhan primer dalam rumah tangga, hal ini
dikarenakan dalam batangnya terkandung 20% cairan gula. Peningkatan produksi
pertanian di Indonesia, salah satunya dilakukan dengan usaha ekstensifikasi. Dalam
usaha ekstensifikasi, penggunaan lahan-lahan pertanian akan bergeser dari
lahan-lahan yang subur ke lahan-lahan yang marginal. Lahan marjinal
didefinisikan lahan yang mempunyai potensi rendah sampai sangata rendah untuk
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, namun dengan penerapan suatu teknologi
dan system pengolahan yang tepat potensi lahan tersebut dapat ditingkatkan
untuk lebih produktif dan berkelanjutan. Lahan marginal di Indonesia terdiri
atas lahan pasang surut, lahan saling, gambut, dan lahan-lahan yang berdaa pada
areal pertambangan.
Salinitas
adalah satu dari berbagai masalah pertanian yang cukup serius yang mengakibatkan
kurangnya hasil dan produktintrasfitas pertanian. Salinitas didefinisikan
sebagai adanya garam terlarut dalam konsentrasi yang berlebihan dalam larutan
tanah. Salah satu strategi untuk menghadapi tanah salin atau kultivar tanaman
yang toleran terhadap kadar garam yang tinggi. Salinitas memberikan efek bagi
dunia pertanian secra signifikan yaitu dapat mengurangi produktifitas dari
tanaman pertanian. Penanaman klon tebu yang toleran di lahan salin, merupakan
salah satu altermatif dalam pengembangan dan peningkatan budidaya dan
pertanaman tebu. Untuk keperluan tersebut perlu dilakukan penelitian untuk
menguji ketahanan beberapa klon tebu pada kondisi lahan Salin.
B.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan klon-klon tebu yang tahan terhadap cekaman Nacl berdasarkan
respon tanaman setelah diberi cekaman Nacl.
C.
Hasil
Dengan
menggunakan analisis cluster dan telah dilakukan proses screening, di dapat
pengelompokan klon-klon tebu berdasarkan sifat. Parameter yang diamati sebagai
acuan scoring adalah kecepatan kelayuan daun, kecepatan mortalitas tanaman
serta kecepatan tanaman untuk melakukan recovery. Penilaian ini berdasarkan
penggulungan daun dan kekeringan pada daun. Penggulungan daun merupakan respon
tanaman terhadap kekeringan yang lebih awal dan sempurna. ..
Hasil
penelitian yang telah dilakukan pada klon-klon tahan terjadi penggulungan atau
pengeringan hingga sperempat bagian, mulai hari pertama pengamatan sampai hari
ke-16. Setelah itu tanaman mengalami recovery dengan ditunjukkan daun kembali
normal. Recovery ini terjadi karena turgor sel pada daun kembali normal akibat
penyiraman yang dilakukan sehingga menyebabkan sel tanaman yang semulanya
kekurangan air menjadi kembali terisi oleh air, maka daun pun tidak menggulung
lagi.
Respon tanaman
pada klon-klon moderate, setelah perlakuan Nacl menunjukan respon daun
mengalami penggulungan dan atau
pengeringan seperempat bagian, pada hari ke 9 setelah perlakuan Nacl
daun mengalami penggulungan hingga seperempat bagian. Setelah hari ke 14
setelah perlakuan Nacl daun mengalami pengeringan dan penggulungan hingga
seluruh bagian daun.
Respon tanaman
terhadap Nacl untuk kelompok peka dari hari pertama hingga akhir pengamatan
daun mengalami pengeringan dan penggulungan hingga tiga perempat bagian. Respon
tanaman sangat peka mulai hari pertama setelah perlakuan Nacl sampai dengan
hari kelima tanaman mengalami pengeringan hingga penggulungan hingga tiga
perempat bagian, pada hari keenam setelah perlakuan Nacl samopai dengan hari
terakhir setelah perlakuan Nacl tanaman mengalami pengeringan atau penggulungan
hingga seluruh bagian.
Cekaman garam
memberikan efek yang signifikan pada semua parameter pertumbuahan tanaman.
Tanaman yang mengalami cekaman garam umumnya mempunyai daun yang lebih sempit,
lebih gelap, nisbah tajuk menurun, berkurangnya anakan menunda dan menurunkan
pembuangan serta jumlah dan ukuran buah lebih kecil. Tanaman yang diberi
perlakuan salinitas dengan Nacl memperlihatkan gejala yang amat mencolok
disertai dengan mengeringnya titik tumbuh yaitu pucuk tunas.
Klon-klon yang
bertahan hidup pada penyiraman Nacl sampai 21 gram/liter termasuk kelompok
tahan. Dari penelitian ini ditemukan kolerasi positif antara kepekaan tanaman
terhadap garam Nacl dengan kepekaan terhadap kekeringan di lapangan. Gejala
kekeringan pada tanaman tebu dimulai dari ujung helai daun menggulung disiang
hari tetapi pulih kembali di malam hari. Pada tingkat cekaman lebih lanjut,
helaian daun tetap menggulung dan tidak pulih kembali serta diikuti dengan
proses pengerintgan. Proses ini diawali pada daun tua kedaun yang lebih muda.
Proses kekeringan dari ujung dan tepi daun dan merambat sampai ketengah daun
selanjutnya diikuti dengan pelapah batang tebu hal ini terjadi pada hari ke 12
setelah proses penyiraman berhenti.
D.
Keimpulan
Dari hasil
scerenning tingkat toleransi tehadap cekaman salinitas pada 65 klon tebu
rakitan P3GI, diperoleh hasil 23 klon dengan sifat sangat tahan, 6 klon dengan
sifat tahan, 32 klon dengan sifat moderate, 4 klon dengan sifat peka dan sangat
peka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar