Kamis, 05 November 2015

Review Jurnal Bioteknologi (Artikel Materi Biologi 1)



UJI KETAHANAN TANAMAN TEBU HASIL PERSILANAGAN (Saccharum spp. Hybrid) PADA KONDISI LINGKUNAGAN CEKAMAN GARAM (Nacl).
Review Jurnal
Diajukan untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester
 Mata kuliah : Bioteknologi
Dosen Pengampu : Ina Rosdiana Lesmanawati M.Si




                    Oleh:
Amy Retno Galih
              (14121620634)

FAKULTAS TARBIYAH IPA BIOLOGI C/VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2015

UJI KETAHANAN TANAMAN TEBU HASIL PERSILANAGAN (Saccharum spp. Hybrid) PADA KONDISI LINGKUNAGAN CEKAMAN GARAM (Nacl).

A.    Latar Belakang
Tanaman tebu merupakan salah satu komoditas penting untuk dijadikan bahan utama pembuatan gula yang sudah menjadi kebutuhan primer dalam rumah tangga, hal ini dikarenakan dalam batangnya terkandung 20% cairan gula. Peningkatan produksi pertanian di Indonesia, salah satunya dilakukan dengan usaha ekstensifikasi. Dalam usaha ekstensifikasi, penggunaan lahan-lahan pertanian akan bergeser dari lahan-lahan yang subur ke lahan-lahan yang marginal. Lahan marjinal didefinisikan lahan yang mempunyai potensi rendah sampai sangata rendah untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian, namun dengan penerapan suatu teknologi dan system pengolahan yang tepat potensi lahan tersebut dapat ditingkatkan untuk lebih produktif dan berkelanjutan. Lahan marginal di Indonesia terdiri atas lahan pasang surut, lahan saling, gambut, dan lahan-lahan yang berdaa pada areal pertambangan.
Salinitas adalah satu dari berbagai masalah pertanian yang cukup serius yang mengakibatkan kurangnya hasil dan produktintrasfitas pertanian. Salinitas didefinisikan sebagai adanya garam terlarut dalam konsentrasi yang berlebihan dalam larutan tanah. Salah satu strategi untuk menghadapi tanah salin atau kultivar tanaman yang toleran terhadap kadar garam yang tinggi. Salinitas memberikan efek bagi dunia pertanian secra signifikan yaitu dapat mengurangi produktifitas dari tanaman pertanian. Penanaman klon tebu yang toleran di lahan salin, merupakan salah satu altermatif dalam pengembangan dan peningkatan budidaya dan pertanaman tebu. Untuk keperluan tersebut perlu dilakukan penelitian untuk menguji ketahanan beberapa klon tebu pada kondisi lahan Salin.
B.     Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan klon-klon tebu yang tahan terhadap cekaman Nacl berdasarkan respon tanaman setelah diberi cekaman Nacl.

C.     Hasil
Dengan menggunakan analisis cluster dan telah dilakukan proses screening, di dapat pengelompokan klon-klon tebu berdasarkan sifat. Parameter yang diamati sebagai acuan scoring adalah kecepatan kelayuan daun, kecepatan mortalitas tanaman serta kecepatan tanaman untuk melakukan recovery. Penilaian ini berdasarkan penggulungan daun dan kekeringan pada daun. Penggulungan daun merupakan respon tanaman terhadap kekeringan yang lebih awal dan sempurna. ..
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada klon-klon tahan terjadi penggulungan atau pengeringan hingga sperempat bagian, mulai hari pertama pengamatan sampai hari ke-16. Setelah itu tanaman mengalami recovery dengan ditunjukkan daun kembali normal. Recovery ini terjadi karena turgor sel pada daun kembali normal akibat penyiraman yang dilakukan sehingga menyebabkan sel tanaman yang semulanya kekurangan air menjadi kembali terisi oleh air, maka daun pun tidak menggulung lagi.
Respon tanaman pada klon-klon moderate, setelah perlakuan Nacl menunjukan respon daun mengalami penggulungan dan atau  pengeringan seperempat bagian, pada hari ke 9 setelah perlakuan Nacl daun mengalami penggulungan hingga seperempat bagian. Setelah hari ke 14 setelah perlakuan Nacl daun mengalami pengeringan dan penggulungan hingga seluruh bagian daun.
Respon tanaman terhadap Nacl untuk kelompok peka dari hari pertama hingga akhir pengamatan daun mengalami pengeringan dan penggulungan hingga tiga perempat bagian. Respon tanaman sangat peka mulai hari pertama setelah perlakuan Nacl sampai dengan hari kelima tanaman mengalami pengeringan hingga penggulungan hingga tiga perempat bagian, pada hari keenam setelah perlakuan Nacl samopai dengan hari terakhir setelah perlakuan Nacl tanaman mengalami pengeringan atau penggulungan hingga seluruh bagian.
Cekaman garam memberikan efek yang signifikan pada semua parameter pertumbuahan tanaman. Tanaman yang mengalami cekaman garam umumnya mempunyai daun yang lebih sempit, lebih gelap, nisbah tajuk menurun, berkurangnya anakan menunda dan menurunkan pembuangan serta jumlah dan ukuran buah lebih kecil. Tanaman yang diberi perlakuan salinitas dengan Nacl memperlihatkan gejala yang amat mencolok disertai dengan mengeringnya titik tumbuh yaitu pucuk tunas.
Klon-klon yang bertahan hidup pada penyiraman Nacl sampai 21 gram/liter termasuk kelompok tahan. Dari penelitian ini ditemukan kolerasi positif antara kepekaan tanaman terhadap garam Nacl dengan kepekaan terhadap kekeringan di lapangan. Gejala kekeringan pada tanaman tebu dimulai dari ujung helai daun menggulung disiang hari tetapi pulih kembali di malam hari. Pada tingkat cekaman lebih lanjut, helaian daun tetap menggulung dan tidak pulih kembali serta diikuti dengan proses pengerintgan. Proses ini diawali pada daun tua kedaun yang lebih muda. Proses kekeringan dari ujung dan tepi daun dan merambat sampai ketengah daun selanjutnya diikuti dengan pelapah batang tebu hal ini terjadi pada hari ke 12 setelah proses penyiraman berhenti.
D.    Keimpulan
Dari hasil scerenning tingkat toleransi tehadap cekaman salinitas pada 65 klon tebu rakitan P3GI, diperoleh hasil 23 klon dengan sifat sangat tahan, 6 klon dengan sifat tahan, 32 klon dengan sifat moderate, 4 klon dengan sifat peka dan sangat peka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar