MAKALAH BIOENTERPRENERSHIP
Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah :
Inovasi Pembelajaran Biologi
Dosen pengampu
: Ipin Aripin M.Pd
Di Susun Oleh :
Amy Retno Galih
(14121620634)
Tarbiyah/IPA Biologi C/V
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH
NURJATI CIREBON
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dunia kerja saat ini sudah
tidak dapat dijadikan sebagai topangan harapan utama lulusan perguruan tinggi
untuk mendapatkan pekerjaan, untuk itu diperlukan terobosan dalam menciptakan
alternatif lapangan pekerjaan bebasis keilmuan yang diperoleh di bangku sekolah ataupun kuliah. Biologi merupakan salah satu basic science knowledge
sehingga keilmuannya dapat diterapkan untuk berbagai bidang dan membuka peluang
serta potensial untuk dihasilkan beragam produk baik pangan dengan teknologi
tepat guna misal dengan proses fermentasi (melibatkan mikroorganisme) atau
produk pertanian lain seperti kompos maupun produk kesehatan seperti
penghasilan antibiotik alami yang berasal dari tanaman, hewan dan
mikroorganisme. Kegiatan ini dapat menjadi ajang latihan bagi para siswa ataupun mahasiswa untuk berwirausaha secara mandiri dan aktif. Dengan demikian
lambat laun jiwa enterpreneur siswa ataupun mahasiswa dapat terbentuk.
Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan
dipandang perlu untuk membentuk dan mendukung job skill yang
dimiliki oleh siswa ataupun mahasiswa Menurut
Boulton dan Turner, Entrepreneurial Activity dapat diartikan sebagai
individu aktif dalam membuka bisnis baru dan dinyatakan sebagai penduduk yang
aktif bekerja. Semakin tinggi indeks Entrepreneurial Activity maka
semakin tinggi level entrepreneurship suatu negara.
Bioenterprenership merupakan sebuah cara untuk mengasah kewirausahaan atau kelompok studi yang dilaksanakan secara terpandu dan terprogram yang bergerak
dalam bidang wirausaha berbasis ilmiah dengan tetap mengutamakan sistem ekonomi Syariah. mencetak sumber
daya manusia yang unggul dibidang Biologi khususnya Bioteknologi dengan
dilandasi sikap profesional serta nilai-nilai islami.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijabarkan diatas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan Enterprenership?
2.
Bagaimana hubungan Ilmu Biologi dengan bidang
Ekonomi?
3.
Usaha apa saja yang bisa dikembangkan dari
bidang Ilmu Biologi?
4.
Bagaimana cara menerapakan kemampuan
kewirausahaan pada siswa ataupun mahasiswa yang didasari dari Ilmu Biologi?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari masalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Dapat
mengetahui apa yang dimaksud Enterprenership.
2.
Dapat
mengetahui hubungan ilmu biologi dengan bidang ekonomi.
3.
Dapat
mengetahui usaha apa saja yang bisa dikembangkan dari bidang ilmu biologi.
4.
Dapat
menegetahui bagaimana cara menerapkan kemampuan kewirausahaan pada siswa
ataupun mahasiswa yang didasari dari ilmu biologi.
BAB II
BIOENTERPRENERSHIP
A.
Pengertian Enterprenership
Entrepreneur adalah
orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan
dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya, sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia entrepreneur didefinisikan, "Sebagai orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkannya." jadi seorang entrepreneur harus memiliki
kemampuan untuk berfikir kreatif serta imajinatif ketika ada sebuah peluang
usaha dan bisnis baru, namun disamping itu seorang entrepreneur harus dapat memberdayakan
dirinya untuk kebaikan sekitarnya, bukan orang yang memanfaatkan sekitarnya
untuk kepentingan dirinya. Kelebihan Menjadi seorang entrepreneur yaitu :
1.
Memiliki Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita.
2.
Memiliki Kesempatan untuk menciptakan perubahan.
3.
Untuk mencapai potensi penuh Anda.
4.
Untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
5.
Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan
mendapatkan pengakuan untuk usaha Anda.
6.
Dapat melakukan apa yang disukai dan dapat
memanfaatkan hasilnya untuk kabaikan..
Pengertian
dari wirausaha adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Istilah wirausaha berasal dari kata
Entrepreneur (bahasa Perancis) yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris dengan arti between taker atau go-between (Perantara). Secara Harfiah
Wira artinya berani sedangkan Usaha adalah Daya Upaya. Pengertian
Menurut Para Ahli.
1. Syamsudin Suryana,
menurutnya Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri,
berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan
yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
2. Kathleen,
wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi
pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.
3. Menurut
Ahli Ekonomi wirausaha adalah: seorang/sekelompok orang yg mengorganisir
faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal & skill utk tujuan berproduksi.
4. Menurut
Ahli Psychologis, Wirausaha adalah seorang yg memiliki dorongan kekuatan dari
dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk
menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
5. Menurut
Bisnisman, wirausaha merupakan: ancaman, pesaing baru, bisa juga partner,
pemasok, konsumen / orang yg bisa diajak kerjasama.
6. Menurut
Pemodal, wirausaha adalah seorang yg menciptakan kesejahteraan tetapi orang
lain yg menemukan cara baru utk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan
dan menciptakan lapangan kerja
Jadi, Kewirausahaan atau Entrepreneurship
adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya.Entrepreneur/Wirausaha adalah suatu kemampuan untuk
mengelola sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan
agar lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kita.
B. Hubungan Ilmu Biologi dengan Bidang Ekonomi
Biologi mempelajari
tentang kehidupan. Baik makhluk hidup, organisme, maupun
lingkungan. Bioteknologi sebagai salah satu cabang dalam ilmu biologi memegang
peran penting dalam peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.
Pemanfaatan bioteknologi digunakan untuk berbagai bidang, yaitu pertanian,
peternakan, kedokteran, perikanan, dan industri yang kesemuanya itu berpengaruh
pada kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Dengan adanya pemanfaatan ilmu
biologi tersebut, kebutuhan manusia jadi terpenuhi dengan lebih baik. Bila
dahulu saat terkena penyakit belum diketahui sebab dan obatnya, saat ini telah
diketahui dan telah ada cara pencegahannya.
Hubungan
ilmu biologi dengan bidang ekonomi sangat erat kaitannya, banyak manfaat yang
dihasilkan dari ilmu biologi dalam bidang ekonomi. Perkembangan
biologi menjadi beberapa cabang seperti fisiologi
manusia, virologi, anatomi, mikrobiologi dan patologi banyak membantu dokter
dalam memahami sebab dari berbagai penyakit. Berkat cabang ilmu biologi yaitu
virologi, vaksin telah dibuat untuk mencegah perkembangan virus agar tidak
semakin menyebar. Transplantasi (pencangkokan) juga telah dapat dilakukan
apabila terjadi kerusakan pada organ manusia maupun hewan berkat ilmu biologi
ini. Apabila masyarakat bebas dari penyakit dan dapat sembuh daripadanya,
mereka dapat bekerja dan menghasilkan uang demi mencukupi kebutuhan hidup
mereka. Dengan begitu, kesejahteraan dan perekonomian dapat tercapai.
Dalam
perindustrian, ilmu biologi beserta cabang-cabang ilmunya sangat membantu dalam
menyejahterakan masyarakat. Dahulu bila ingin menjual buah-buahan, setelah
dipetik, buah tersebut langsung dibawa ke pasar untuk dijual. Namun sekarang,
kita dapat menikmati kesegaran buah dengan berbagai cara. Ada yang disajikan
berupa jus buah yang disimpan dalam botol-botol plastik, selai buah sebagai
pendamping makan roti, serta buah kaleng yang digunakan sebagai campuran
koktail. Itulah sebab mengapa hingga saat ini para ilmuwan masih terus
mempelajari ilmu biologi, karena memang manfaat yang didapat sangat banyak.
Pemanfaatan
bioteknologi (yang merupakan salah satu cabang ilmu biologi) untuk menghasilkan
makanan selain bergizi tinggi juga dapat bernilai ekonomi tinggi. Campur tangan
manusia dalam vegetatif buatan untuk menghasilkan tanaman yang unik, budidaya
tanaman, ilmu peningkatan hasil pertanian dan peternakan dan lainnya bisa
menghasilkan materi yang tidak sedikit. Dan pemanfaatan biologi telah
memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk membuka usaha sendiri sehingga
dengan itu akan meningkatkan income masyarakat luas. masyarakat dapat menambah
pendapatannya sehingga ekonomi masyarakat juga membaik., ada bahasan tentang
bagaimana cara meningkatkan produksi tanaman, bagaimana memperbanyak tanaman
dalam waktu yang singkat, bagaimana memodifikasi tanaman hias tertentu sehingga
lebih menarik dan mempunyai nilai ekonomis dan seterusnya, dan itu bisa
dimanfaatkan manusia untuk pertanian yang lebih baik untuk hasil yang lebih
baik.
Sebagai
ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu
murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang
telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta
perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan manusia telah
dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian
selanjutnya berikut ini.
Pendidikan biologi telah memberikan banyak hal untuk manusia. Biologi
memberikan kita kesempatan untuk memperoleh pengetahuan tentang diri kita dan
makhluk hidup lainnya yang berguna bagi kehidupan kita sehari-hari. Mempelajari
tentang diri kita berarti kesempatan untuk lebih mengenal siapa diri kita, jati
diri kita. Semakin kita mengenal diri kita semakin kita mengenal Tuhan kita,
dan ini akan membawa ummat manusia semakin dekat dengan Tuhannya, dan pada
akhirnya akan berdampak pada tatanan sosial yang semakin baik. Banyak manfaat
biologi bagi kahidupan manusia. Pemanfaatan biologi yang proporsional akan
membawa dampak baik bagi kesejahteraan manusia baik secara materi maupun
immateri.
C. Usaha Yang Bisa di Kembangkan dari Bidang Ilmu
Biologi
Biologi merupakan salah satu basic science knowledge
sehingga keilmuannya dapat diterapkan untuk berbagai bidang dan membuka peluang
serta potensial untuk dihasilkan beragam produk baik pangan dengan teknologi
tepat guna misal dengan proses fermentasi (melibatkan mikroorganisme) atau
produk pertanian lain seperti kompos maupun produk kesehatan seperti
penghasilan antibiotik alami yang berasal dari tanaman, hewan dan
mikroorganisme.
Ilmu biologi yang bisa dikembangkan untuk
memajukan perekonomian yaitu bioteknologi. Secara garis besar kegiatan
bioteknologi dalam bidang pangan diantaranya Teknologi sel mikroba, untuk
produksi pangan terfermentasi dan aditif pangan. Teknologi sel mikroba sudah
diaplikasikan dibidang pangan beberapa abad yang lalu. Tujuan dari tekniologi
sel mikroba ini adalah untuk pengawetan pangan yang menghasilkan berbagi jenis
pangan terfermentasi seperti dadih (yoghurt dan keju), tauco, tape dan
sebagainya. Sedangkan teknologi mikrobial yang bertujuan untuk menghasilkan
bahan kimia (sekaligus bahan pangan) adalah produksi etanol oleh khamir dan
proses lanjutannya untuk mengahasilkan cuka (asam asetat) oleh bakteri. Pada
awal abad ke II ditemukan teknologi produksi gliserol oleh khamir yang
diransang oleh kebutuhan untuk memproduksi dinamit. Berbagai macam asam dan
enzim sudah dapat dihasilkan dengan bantuan mikroba ini. Bahkan sederetan bahan
kimia lain yang telah dapat diproduksi secara mikrobial. Mikroba sudah terbukti
merupakan agen biologis yang sangat potensial untuk mengahsilkan berbegai jenis
zat kimia. Banyak diantaranya merupakan bahan aditif pangan. Teknologi produksi
aditif pangan secara mikrobial dilandasi oleh teknik manipulasi metabolisme
agar zat yang dikehendaki terakumulasi dan dikeluarkan dari dalam sel. Teknik
manipulasi metabolisme ini diperoleh dari mutasi konvensional seperti radiasi
dengan sinar X, UV, Gamma dan penggunaan mutagen kimia, maupun mutasi modern
melalui rekayasa genetik.
D.
Cara Menerapkan Kemampuan Kewirausahaan Pada Siswa ataupun
Mahasiswa yang Didasari dari Ilmu Biologi.
Pembelajaran berbasis kompetensi perlu
dikembangkan, mengingat semakin meningkatnya jumlah penganggur terdidik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Mei 2014 jumlah Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2014 cenderung mengalami penurunan, dimana
TPT Februari 2014 sebesar 5,70% turun dari TPT Agustus 2013 sebesar 6,17% dan
TPT Februari 2013 sebesar 5,82%. Penyerapan tenaga kerja masih didominasi oleh
lulusan SD ke bawah, dengan kata lain lulusan tingkat pendidikan Sekolah
Menengah masih mendominasi TPT. Selain itu jumlah wirausahawan di Indonesia
masih sedikit yaitu 1,65% padahal syarat jumlah minimal wirausahawan dalam satu
negara adalah 2% agar dikategorikan sebagai negara maju (beritasatu.com).
Permasalahan tersebut dapat terjadi karena pembelajaran yang berlangsung di
sekolah rata-rata berbasis isi, sehingga kompetensi yang dimiliki siswa tidak
berkembang. Kompetensi berwirausaha dapat diberikan dalam beberapa cara,
antara lain dapat melalui mata pelajaran tersendiri atau diintegrasikan pada
mata pelajaran yang relevan dengan menggunakan metode pembelajaran yang
membangun semangat berwirausaha.
Kewirausahaan bukan mengenai bisnis, uang dan
pengusaha, melainkan merupakan suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Pembelajaran berpendekatan kewirausahaan dilaksanakan dengan menerapkan
prinsip yang mengarah pada pembentukan kecakapan hidup (life skill)
sehingga siswa dapat hidup mandiri, berjiwa kreatif, mampu mencari solusi atas
permasalahan dan tidak bergantung pada orang lain .
Berdasarkan Wahyuni (2010) penelitiannya menunjukkan
bahwa pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat
wirausaha siswa dan diperkuat oleh faktor demografis seperti jenis kelamin,
pengalaman kerja dan pekerjaan orang tua.
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan tidak
dapat dilakukan dengan menggunakan metode mengajar konvensional.Pendidikan
kewirausahaan memerlukan pembelajaran yang mampu mengaitkan materi pembelajaran
dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa untuk mengaitkan pengetahuan yang
dipelajarinya dengan kehidupan mereka yaitu Contextual Teaching Learning
(CTL). Project based learning (PjBL) merupakan salah satu model
pembelajaran yang mampu mendukung pelaksanaan pendidikan kewirausahaan karena
PjBL mendukung penerapan pembelajaran kehidupan nyata dan pengalaman (real life
and experiential learning ) sehingga pendidikan kewirausahaan bisa
berjalan dengan efektif.
Kewirausahaan merupakan hal penting untuk
dikembangkan masa kini dan perlu dijadikan sebagai pilihan karir. Kewirausahaan
tidak hanya terbatas pada definisi sebagai pengusaha atau pebisnis saja.
Kewirausahaan merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap manusia, tetapi tidak
semua orang memiliki kemauan yang sama untuk mengembangkan potensi
kewirausahaannya. Berkaitan dengan hal tersebut, kewirausahaan dipengaruhi oleh
adanya minat seseorang. Minat untuk berwirausaha mengakibatkan seseorang
utnuk termotivasi mengambil langkah wirausaha. Kewirausahaan dapat dibentuk
dalam proses belajar dan latihan, namun yang terpenting adalah pembentukan
minat untuk berwirausaha.
Berdasarkan Sudarmiatin (2009) menyatakan bahwa
lulusan pendidikan formal yang menerapkan pendidikan kewirausahaan,
secara umum siswa berhasil memiliki pengetahuan berwirausaha yang baik,
namun belum memiliki keterampilan dan pola pikir wirausaha. Pendidikan
kewirausahaan yang berorientasi pada mengubah pola pikir berwirausaha dan
memberikan pengalaman berbisnis secara nyata dinilai lebih efektif dalam
menumbuhkan jiwa dan keterampilan berwirausaha.
Sudarmiatin (2009) melakukan penelitian untuk
menemukan metode pendidikan kewirausahaan yang paling berpengaruh pada
pembentukan motivasi berwirausaha siswa. Hasil penelitian menyebutkan
bahwa pendidikan kewirausahaan dengan metode pembelajaran teoritis dan tugas
yang disertai dengan penayangan video tokoh yang sukses berwirausaha memiliki
pengaruh paling besar terhadap peningkatan motivasi berwirausaha.
Pembelajaran kewirausahaan dengan memutar film/
video tokoh sukses berwirausaha dapat memberikan peningkatkan motivasi yang
lebih kuat dibandingkan hanya dengan mendengarkan cerita pengusaha yang sukses
yang hanya bersifat audio saja. Penayangan film/ video yang menampilkan gambar
bergerak, suara dan suasana seperti mengalami langsung dari kejadian nyata,
mampu memberikan efek berimajinasi sehingga pengaruhnya lebih besar.
Pembentukan minat berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Wahyuni (2010) juga menyebutkan bahwa faktor
pendapatan adalah faktor yang paling berpengaruh. Pendapatan yang
diperoleh dari kegiatan berwirausaha dimiliki sepenuhnya oleh wirausahawan dan
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu faktor lingkungan
keluarga juga mendukung pembentukan minat wirausaha. Siswa yang memiliki
latar belakang keluarga yang berbisnis di jalan wirausaha akan menarik
siswa untuk melakukan hal yang sama.
Wahyuni (2010) menyatakan bahwa pembelajaran
kewirausahaan dapat mempengaruhi peningkatan motivasi berwirausaha siswa antara
sebelum dan sesudah mengalami pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran
kewirausahaan lebih efektif dengan melibatkan siswa dalam kegiatan yang
memberikan pengalaman nyata berwirausaha.
Menurut WK Kellog Foundation pembelajaran
kewirausahaan tidak akan berhasil dengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional dimana pembelajaran tidak berpusat pada siswa. Model
pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PjBL) mampu
memberikan pengalaman nyata untuk berlatih wirausaha dengan kegiatan proyek
(Anonim, 2015).
Berdasarkan Wahyuni (2010) menyatakan bahwa
penerapan model PjBL dalam pendidikan kewirausahaan efektif dalam meningkatkan
sikap kewirausahaan, minat berwirausaha, perilaku berwirausaha dan prestasi
belajar siswa Prinsip dalam PjBL adalah siswa bekerja pada masalah nyata untuk
membuat hasil/ solusi nyata. Melalui kerja proyek siswa menentukan cara
pendekatan pada masalah tersebut dan aktivitas yang akan dilakukan,
mengumpulkan data, menganalisis atau mensintesis temuannya dan membuat
informasi baru, kemudian mempresentasikan temuannya kepada teman di kelas dan
terakhir mengevaluasi apa yang telah dipelajari dari kerja proyek. Dengan
demikian, dalam PjBL siswa mengalami proses belajar kompleks yaitu terlibat
dalam proses mendesain dan menggunakan teknologi (planning) sekaligus
membangun/ meningkatkan pengetahuan, kemampuan menyelesaikan masalah, cara
berpikir dan keterampilan berkomunikasi (communicating ). PjBL mampu
meningkatkan kualitas belajar siswa dan mengarah pada pengembangan
kognitif siswa pada level yang tinggi sehingga efektif dalam mengembangkan
kemampuan High Order Thinking siswa
Tahapan pembelajaran berbasis proyek
(PjBL) adalah sebagai berikut
Fase
pertama
Penentuan
pertanyaan mendasar
|
Fase
keempat
Memonitor
siswa dan kemajuan proyek
|
Fase
Kedua
Mendsain
perencanaan proyek
|
Fase
kelima
Menguji
hasil
|
Fase
ketiga
Menyusun
jadwal
|
Fase keenam
Mengevaluasi
pengalaman
|
Peran PjBL dalam pendidikan
kewirausahaan adalah untuk melibatkan siswa secara langsung pada objek nyata
yang berhubungan dengan kegiatan kewirausahaan dalam proses pembelajaran.
Keterlibatan yang terjadi meliputi fisik, pikiran dan mental siswa akan mendorong
motivasi belajar, keterampilan mengambil keputusan dan melatih berpikir kritis
dan kerja inovatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Untuk penerapan kemampuan kewirusahaan pada mahasiswa biologi bisa
dilakuakn dengan cara pembentukan lembaga yang terdiri dari mahasiswa biologi
dan didalamnya dilakukan pelatihan kewirausahaan. Organisasi ini adalah sebagai
wadah para mahasiswa mengembangkan kewirausahaannya, untuk produk-produk
usahanya banyak yang bisa dihasilkan oleh para mahasiswa biologi, mengingat
ilmu biologi itu merupakan salah satu basic science knowledge sehingga
keilmuannya dapat diterapkan untuk berbagai bidang dan membuka peluang serta
potensial untuk dihasilkan beragam produk baik pangan dengan teknologi tepat guna
misal dengan proses fermentasi (melibatkan mikroorganisme) atau produk
pertanian lain seperti kompos maupun produk kesehatan seperti penghasilan
antibiotik alami yang berasal dari tanaman, hewan dan mikroorganisme.
BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah
dijelaskan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Entrepreneur adalah orang yang
melakukan aktivitas wirausaha dicirikan
dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Hubungan
ilmu biologi dengan bidang ekonomi sangat erat kaitannya, banyak manfaat yang
dihasilkan dari ilmu biologi dalam bidang ekonomi. Perkembangan
biologi menjadi beberapa cabang seperti fisiologi
manusia, virologi, anatomi, mikrobiologi dan patologi banyak membantu dokter
dalam memahami sebab dari berbagai penyakit. Ilmu biologi yang bisa
dikembangkan untuk memajukan perekonomian yaitu bioteknologi. Secara garis
besar kegiatan bioteknologi dalam bidang pangan diantaranya Teknologi sel
mikroba, untuk produksi pangan terfermentasi dan aditif pangan. Penerapan model
PjBL dalam pendidikan kewirausahaan efektif dalam meningkatkan sikap
kewirausahaan, minat berwirausaha, perilaku berwirausaha dan prestasi belajar
siswa
Daftar
Pustaka
Wahyuni. Sri, Widiarti, Nuni. 2010. Penerapan
Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Chemo-Enterprenership Pada Praktikum
Kimia Fisika. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol.4 No 1 hlm 484-496
Sudarmiatin. 2009. Enterprenership dan
Metode Pembelajarannya di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ekonomi Bisnis,
No 2, 102-103.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar