Bimbang,
gelisah, dan juga rasa rindu yang berbaur menjadi satu. Malam ini mataku tak
juga terpejam padahal jarum jam telah menunjukan pukul 00.16 wib. Pikiranku
terus tertuju pada dirimu, berkhayal dirimu datang untuk menemaniku saat ini.
Air matapun akhirnya terjatuh membasahi pipiku, aku tak mengerti mengapa harus
Dia penyebab jatuhnya air mataku saat ini, mengapa mesti dia yang aku sayangi,
dan mengapa dia tidak pernah memberikan penjelasan tentang bagaimana
perasaannya terhadapku. Memang dirimu sungguh misterius, tapi aku yakin ada
rasa sayang untukku di dalam lubbuk hatimu, meskipun aku tak tahu apa yang
melatar belakangi rasa sayangmu terhadapku itu.
Dua
tahun yang lalu berawal dari sebuah SMS, engkau hadir dalam hidupku yang saat
itu tengah kacau dengan permasalahan-permasalahan hidup yang kala itu
menghampiriku, Setiap SMS yang datang darimu selalu mampu membuat senyuman
dibibirku, hingga akhirnya yang semula liburanku penuh tangisan dan kesedihan
karena perselisihan kedua orang tuaku, sekejap bisa kulupakan karena hadirnya
dirimu. Saat liburan segera berakhir aku sungguh bahagia karena itu artinya aku
akan segera kembali bertemu dirinya, tapi aku takut karena sahabatkupun mungkin
mencintaimu dan aku takut menghadapi segala sesuatu yang mungkin akan terjadi.
Seperti
malam-malam biasanya, aku dan teman-teman sedang mengadakam musyawarah di
dalam kelas, seharusnya musyawarah
ini berjalan dengan lancar akan tetapi
karena, masih ada dalam suasana liburan, kegiatan ini tersendat dan di gantikan
dengan kesibukan masing-masing santri, ada yang ngobrol, ada yang membaca
novel, begitu juga dengan aku dan teman sebangkuku, kami bertukaran buku untuk
sekedar membaca-baca ataupun mencorat-coretnya.
Sejenak
aku tersadar bahwa di dalam bulu itu ada curhatannku tentang mu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar