Kamis, 05 November 2015

Perkembangan Anak Terkena Down Sindrom (3 Materi Pendidikan Biologi)



Perkembangan Anak Terkena Down Syndrom
Amy Retno Galih
Biologi C / VI

Abstrak
Anak adalah Anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada kita umat manusia. Pada dasarnya setiap keluarga ingin mempunyai keturunan yang lahir dan tumbuh normal, tetapi kenyataannya setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini tidak semuanya lahir dengan normal. Sebagaimana anak manusia, bagaimanapun wujud terlahir, mereka berhak  mendapatkan pendidikan yang layak dan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati dunianya yaitu belajar dan bermain seperti anak-anak yang lainnya. Di balik semua itu tentu Tuhan mempunyai rahasia tersendiri sehingga ada anak yang terlahir dengan kelainan Down sindrom. Secara biologis down syndrome terjadi karena kelainan susunan kromosom ke-21, dari 23 kromosom manusia. Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga jumlahnya menjadi 46. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 tersebut berjumlah tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan tersebut mengakibatkan kegoncangan pada sistem metabolisme sel, yang akhirnya memunculkan down syndrome.
.Kata kunci : Perkembangan anak terkena down sindrom
1.      Pendahuluan
Down Sindrom (Down syndrome) adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Kelainan genetik yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3, yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas.
Kromosom adalah merupakan serat-serat khusus yang terdapat didalam setiap sel didalam badan manusia dimana terdapat bahan-bagan genetik yang menentukan sifat-sifat s1eseorang. Selain itu down syndrom disebabkan oleh hasil daripada penyimpangan kromosom semasa konsepsi. Ciri utama daripada bentuk ini adalah dari segi struktur muka dan satu atau ketidakmampuan fisik dan juga waktu hidup yang singkat.
            Down syndrome juga disebabkan oleh kurangnya zat-zat tertentu yang menunjang perkembangan sel syaraf pada saat bayi masih di dalam kandungan, seperti kurangnya zat iodium. Menurut data badan UNICEF, Indonesia diperkirakan kehilangan 140 juta poin Intelligence Quotient (IQ) setiap tahun akibat kekurangan iodium. Faktor yang sama juga telah mengakibatkan 10 hingga 20 kasus keterbelakangan mental setiap tahunnya. Penyebab yang spesifik belum diketahui, tapi kehamilan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun beresiko tinggi memiliki anak syndrom down. Karena diperkirakan terdapat perubahan hormonal yang dapat menyebabkan “non-disjunction” pada kromosom yaitu terjadi translokasi kromosom 21 dan 15. Hal ini dapat mempengaruhi pada proses menua. Bagi ibu-ibu yang berumur 35 tahun keatas, semasa mengandung mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk melahirkan anak Down Syndrom. Sembilan puluh lima penderita down syndrom disebabkan oleh kelebihan kromosom 21. Keadaan ini disebabkan oleh “non-dysjunction” kromosom yang terlibat yaitu kromosom 21 dimana semasa proses pembahagian sel secara mitosis pemisahan kromosom 21 tidak berlaku dengan sempurna. Di kalangan 5 % lagi, anak-anak down syndrom disebabkan oleh mekanisma yang dinamakan “Translocation“. Keadaan ini biasanya berlaku oleh pemindahan bahan genetik dari kromosom 14 kepada kromosom 21. Bilangan kromosomnya normal iaitu 23 pasang atau jumlah kesemuanya 46 kromosom. Mekanisme ini biasanya berlaku pada ibu-ibu di peringkat umur yang lebih muda. Sebahagian kecil down syndrom disebabkan oleh mekanisma yang dinamakan “mosaic”.
2.      Alat dan Bahan
Alat tulis



3.      Hasil Observasi dan Pembahasan
Observasi kami laksanakan di rumah klien atau anak penderita down syndrom tersebut, dan kami memperoleh informasi-informasi sebagai berikut:
a)      Identitas Klien
Nama                                       : Hilda Puspa Rani
Tempat, Tanggal Lahir            : Majalengka, 14 Mei 2005
Jenis Kelamin                          : Perempuan
Agama                                     : Islam
Urutan Kelahiran                     : Anak pertama
Tingkat Pendidikan                 : Kelas 2 SLB
b)      Gambaran Umum Klien
Hilda adalah anak ketiga dari tiga bersaudara,  dari keluarga yang ekonominya lumayan  cukup, yang tinggl di Desa Sindanghaji Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka. Ditempat inilah peneliti melakukan penelitian yang berbentuk observasi dan wawancara. Awalnya peneliti telah lama mengawasi perilaku dan interaksinya dengan teman-temannya ataupun dengan keluarganya sendiri. Dia menderita down syndrome sejak lahir sampai sekarang sudah dimasukkan orangtuanya di (sekolah luar biasa) SLB yang beralamat di Desa Lewimunding Kecamatan Lewimunding, Kabupaten Majalengka.
c)      Gambaran Fisik
            Kegiatan-kegiatan klien yang diikuti pada saat klien berada dirumah tetangganya, mulai dari makan, minum, mandi, nonton televisi, mengganggu teman-temannya dan lain sebagainya. Dia memiliki ciri-ciri fisik diantaranya bentuk kepalanya yang relatif kecil, matanya agak sipit, bentuk hidungnya lebar dan datar, mulutnya selalu terbuka, dan selalu mengeluarkan air liur. Rambutnya hitam agak kecoklat-coklatan, kulitnya sawo matang, tangan dan kakinya terlihat lebar dan tumpul, dan giginya kecil-kecil. Berat badan klien mengalami perkembangan yang sangat pesat, untuk terakhir observasi, peneliti memperoleh berat badan klien 27 kg dan tinggi kurang lebih 110 cm.
Hasil Wawancara
1.      Wawancara dengan Orangtua klien (Ibu)
            Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu klien pada hari minggu 4 Mei 2015 di dusun Kaler, desa Sindanghaji kecamatan Palasah klien mengalami down syndrome perkiraan sejak lahir, tetapi beru diketahui sejak umur 2 tahun. Karena selama masa kehamilan dan masa kelahiran Ibunya tidak mengalami keluhan gangguan-gangguan, bahkan klien lahir dengan normal.
            Setelah mengetahui bahwa anaknya mengalami gejala-gejala down syndrom orangtua langsung membawa klien ke Rumah Sakit, bahkan klien melakukan pemeriksaan sebulan sekali. Namun karena keadaan ekonomi yang kurang memadai untuk melakukan chek-up sebulan sekali, maka orang tua memutuskan untuk menghentikan kontrol ke Rumah Sakit dan merawat klien sebisa mungkin. Dan bahkan sekarang ia mengalami perkembangan yang meningkat drastis, yang awalnya ada gangguan komunikasi, sekarang sudah bisa merespon dan berbicara walaupun kurang begitu jelas, kondisi fisiknya bertambah baik, sudah bisa minum dan memegang gelas sendiri, mandi sendiri, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk belajarnya di SLB, ibunya mengemukakan bahwa klien belum bisa mengenal huruf, namun sudah mengalami peningkatan, coretan-coretannya sudah mulai terarah, sudah bisa menirukan dan menghafal lagu-lagu seperti “balonku ada lima dan topi saya bundar” karena lagu-lagu seperti ini diikuti oleh gerakan-gerakan.Selain itu, ibunya menceritakan bahwa klien dekatnya dengan ibunya, karena ayahnya jarang ada waktu luang untuk bermain bersama dia. Kebiasaannya adalah bermain, mendengarkan musik dan menari,  berjalan kesana kemari, dan bahkan ketika ibunya ada acara-acara desa dia ikut dan mengganggu orang lain. Karena itulah muncul cemooh-cemooh dari masyarakat, sehingga ibunya sekarang memutuskan untuk pasif dalam masyarakat, dan lebih memilih anaknya, karena anak yang berkebutuhan khusus itu sangat membutuhkan kasih sayang yang penuh.
4.      Pembahasan
Subjek mengalami gangguan down sindrom sejak lahir. Oleh karena itu dilihat dari secara fisik menunjukkan ciri – ciri yang sama dengan penderita down sindrom lainnya. Gangguan down sindrom ini disebabkan oleh  kelainan susunan kromosom ke-21, dari 23 kromosom manusia. Pada manusia normal, 23 kromosom tersebut berpasang-pasangan hingga jumlahnya menjadi 46. Pada penderita down syndrome, kromosom nomor 21 tersebut berjumlah tiga (trisomi), sehingga totalnya menjadi 47 kromosom. Jumlah yang berlebihan tersebut mengakibatkan kegoncangan pada sistem metabolisme sel, yang akhirnya memunculkan down syndrome.
Awalnya orang tuanya belum  mengetahui bahwa klien mengalami gangguan down syndrome. Kelainan tersebut diketahui sejak klien mengalami batuk pilek. Pada waktu itu, klien di bawa ke dokter spesialis anak, dan dokter mengatakan bahwa klien mengalami gangguan down sindrom. Hal ini dibuktikan juga dengan bentuk fisik klien yang berbeda dengan anak lain pada umumnya. Dia memiliki ciri-ciri fisik diantaranya bentuk kepalanya yang relatif kecil, matanya agak sipit, bentuk hidungnya lebar dan datar, mulutnya selalu terbuka, dan selalu mengeluarkan air liur. Rambutnya hitam agak kecoklat-coklatan, kulitnya sawo matang, tangan dan kakinya terlihat lebar dan tumpul, dan giginya kecil-kecil.
5.      Kesimpulan
Down Syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Penyakit down sindrom merupakan penyakit yang disebabkan karena kromosom yang gagal berpisah pada fase profase, bukan merupakan penyakit keturunan. Ciri-ciri fisik diantaranya bentuk kepalanya yang relatif kecil, matanya agak sipit, bentuk hidungnya lebar dan datar, mulutnya selalu terbuka, dan selalu mengeluarkan air liur. Rambutnya hitam agak kecoklat-coklatan, kulitnya sawo matang, tangan dan kakinya terlihat lebar dan tumpul, dan giginya kecil-kecil. Penanganan untuk anak down syndrome yaitu berupa Terapi fisik dengan terapi treadmill, dapat pula dilakukan beberapa intervensi sebagai penunjang dalam membantu perkembangan fisik dan psikologis anak-anak down syndrome, seperti intervensi berupa special education.


Makalah BIOENTERPRENERSHIP (Materi Pendidikan Biologi)



MAKALAH  BIOENTERPRENERSHIP

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran Biologi
Dosen pengampu :  Ipin Aripin M.Pd


 





Di Susun Oleh :
Amy Retno Galih
(14121620634)



Tarbiyah/IPA Biologi C/V
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
 SYEKH NURJATI CIREBON
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia kerja saat ini sudah tidak dapat dijadikan sebagai topangan harapan utama lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan, untuk itu diperlukan terobosan dalam menciptakan alternatif lapangan pekerjaan bebasis keilmuan yang diperoleh di bangku  sekolah ataupun kuliah. Biologi merupakan salah satu basic science knowledge sehingga keilmuannya dapat diterapkan untuk berbagai bidang dan membuka peluang serta potensial untuk dihasilkan beragam produk baik pangan dengan teknologi tepat guna misal dengan proses fermentasi (melibatkan mikroorganisme) atau produk pertanian lain seperti kompos maupun produk kesehatan seperti penghasilan antibiotik alami yang berasal dari tanaman, hewan dan mikroorganisme. Kegiatan ini dapat menjadi ajang latihan bagi para siswa ataupun mahasiswa untuk berwirausaha secara mandiri dan aktif. Dengan demikian lambat laun jiwa enterpreneur siswa ataupun mahasiswa dapat terbentuk.
Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dipandang perlu untuk membentuk dan mendukung  job skill yang dimiliki oleh siswa ataupun mahasiswa Menurut Boulton dan Turner, Entrepreneurial Activity dapat diartikan sebagai individu aktif dalam membuka bisnis baru dan dinyatakan sebagai penduduk yang aktif bekerja. Semakin tinggi indeks Entrepreneurial Activity maka semakin tinggi level entrepreneurship suatu negara.
Bioenterprenership merupakan sebuah cara untuk mengasah kewirausahaan atau kelompok studi yang dilaksanakan secara terpandu dan terprogram yang bergerak dalam bidang wirausaha berbasis ilmiah dengan tetap mengutamakan sistem ekonomi Syariah. mencetak sumber daya manusia yang unggul dibidang Biologi khususnya Bioteknologi dengan dilandasi sikap profesional serta nilai-nilai islami.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Enterprenership?
2.      Bagaimana hubungan Ilmu Biologi dengan bidang Ekonomi?
3.      Usaha apa saja yang bisa dikembangkan dari bidang Ilmu Biologi?
4.      Bagaimana cara menerapakan kemampuan kewirausahaan pada siswa ataupun mahasiswa yang didasari dari Ilmu Biologi?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari masalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Dapat mengetahui apa yang dimaksud Enterprenership.
2.      Dapat mengetahui hubungan ilmu biologi dengan bidang ekonomi.
3.      Dapat mengetahui usaha apa saja yang bisa dikembangkan dari bidang ilmu biologi.
4.      Dapat menegetahui bagaimana cara menerapkan kemampuan kewirausahaan pada siswa ataupun mahasiswa yang didasari dari ilmu biologi.












BAB II
BIOENTERPRENERSHIP

A.    Pengertian Enterprenership
Entrepreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia entrepreneur didefinisikan, "Sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya." jadi seorang entrepreneur harus memiliki kemampuan untuk berfikir kreatif serta imajinatif ketika ada sebuah peluang usaha dan bisnis baru, namun disamping itu seorang entrepreneur harus dapat memberdayakan dirinya untuk kebaikan sekitarnya, bukan orang yang memanfaatkan sekitarnya untuk kepentingan dirinya. Kelebihan Menjadi seorang entrepreneur yaitu :
1.     Memiliki Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita.
2.     Memiliki Kesempatan untuk menciptakan perubahan.
3.     Untuk mencapai potensi penuh Anda.
4.     Untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
5.     Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan untuk usaha Anda.
6.     Dapat melakukan apa yang disukai dan dapat memanfaatkan hasilnya untuk kabaikan..
Pengertian dari wirausaha adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Istilah wirausaha berasal dari kata Entrepreneur (bahasa Perancis) yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between (Perantara). Secara Harfiah Wira artinya berani sedangkan Usaha adalah Daya Upaya. Pengertian Menurut Para Ahli.
1.      Syamsudin Suryana, menurutnya Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
2.      Kathleen, wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.
3.      Menurut Ahli Ekonomi wirausaha adalah: seorang/sekelompok orang yg mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal & skill utk tujuan berproduksi.
4.      Menurut Ahli Psychologis, Wirausaha adalah seorang yg memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
5.      Menurut Bisnisman, wirausaha merupakan: ancaman, pesaing baru, bisa juga partner, pemasok, konsumen / orang yg bisa diajak kerjasama.
6.      Menurut Pemodal, wirausaha adalah seorang yg menciptakan kesejahteraan tetapi orang lain yg menemukan cara baru utk menggunakan sumber daya, mengurangi pemborosan dan menciptakan lapangan kerja
Jadi, Kewirausahaan atau Entrepreneurship adalah hal-hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.Entrepreneur/Wirausaha adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada pada diri kita untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kita.

B.     Hubungan Ilmu Biologi dengan Bidang Ekonomi
Biologi mempelajari tentang kehidupan. Baik makhluk hidup, organisme, maupun lingkungan. Bioteknologi sebagai salah satu cabang dalam ilmu biologi memegang peran penting dalam peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Pemanfaatan bioteknologi digunakan untuk berbagai bidang, yaitu pertanian, peternakan, kedokteran, perikanan, dan industri yang kesemuanya itu berpengaruh pada kesejahteraan dan perekonomian masyarakat. Dengan adanya pemanfaatan ilmu biologi tersebut, kebutuhan manusia jadi terpenuhi dengan lebih baik. Bila dahulu saat terkena penyakit belum diketahui sebab dan obatnya, saat ini telah diketahui dan telah ada cara pencegahannya.
Hubungan ilmu biologi dengan bidang ekonomi sangat erat kaitannya, banyak manfaat yang dihasilkan dari ilmu biologi dalam bidang ekonomi. Perkembangan biologi menjadi beberapa cabang seperti fisiologi manusia, virologi, anatomi, mikrobiologi dan patologi banyak membantu dokter dalam memahami sebab dari berbagai penyakit. Berkat cabang ilmu biologi yaitu virologi, vaksin telah dibuat untuk mencegah perkembangan virus agar tidak semakin menyebar. Transplantasi (pencangkokan) juga telah dapat dilakukan apabila terjadi kerusakan pada organ manusia maupun hewan berkat ilmu biologi ini. Apabila masyarakat bebas dari penyakit dan dapat sembuh daripadanya, mereka dapat bekerja dan menghasilkan uang demi mencukupi kebutuhan hidup mereka. Dengan begitu, kesejahteraan dan perekonomian dapat tercapai.
Dalam perindustrian, ilmu biologi beserta cabang-cabang ilmunya sangat membantu dalam menyejahterakan masyarakat. Dahulu bila ingin menjual buah-buahan, setelah dipetik, buah tersebut langsung dibawa ke pasar untuk dijual. Namun sekarang, kita dapat menikmati kesegaran buah dengan berbagai cara. Ada yang disajikan berupa jus buah yang disimpan dalam botol-botol plastik, selai buah sebagai pendamping makan roti, serta buah kaleng yang digunakan sebagai campuran koktail. Itulah sebab mengapa hingga saat ini para ilmuwan masih terus mempelajari ilmu biologi, karena memang manfaat yang didapat sangat banyak.
Pemanfaatan bioteknologi (yang merupakan salah satu cabang ilmu biologi) untuk menghasilkan makanan selain bergizi tinggi juga dapat bernilai ekonomi tinggi. Campur tangan manusia dalam vegetatif buatan untuk menghasilkan tanaman yang unik, budidaya tanaman, ilmu peningkatan hasil pertanian dan peternakan dan lainnya bisa menghasilkan materi yang tidak sedikit. Dan pemanfaatan biologi telah memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk membuka usaha sendiri sehingga dengan itu akan meningkatkan income masyarakat luas. masyarakat dapat menambah pendapatannya sehingga ekonomi masyarakat juga membaik., ada bahasan tentang bagaimana cara meningkatkan produksi tanaman, bagaimana memperbanyak tanaman dalam waktu yang singkat, bagaimana memodifikasi tanaman hias tertentu sehingga lebih menarik dan mempunyai nilai ekonomis dan seterusnya, dan itu bisa dimanfaatkan manusia untuk pertanian yang lebih baik untuk hasil yang lebih baik.
Sebagai ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan, manfaat Biologi dalam meningkatkan kesejahteraan manusia tidak perlu diragukan lagi. Berdasarkan ilmu murni Biologi, telah dikembangkan berbagai ilmu terapan (bioteknologi) yang telah memajukan dunia kedokteran, industri, pertanian, dan peternakan, serta perikanan. Seberapa besarkah pemanfaatan biologi untuk kesejahteraan manusia telah dilaksanakan? Untuk mengetahui hal tersebut marilah kita pelajari uraian selanjutnya berikut ini.
            Pendidikan biologi telah memberikan banyak hal untuk manusia. Biologi memberikan kita kesempatan untuk memperoleh pengetahuan tentang diri kita dan makhluk hidup lainnya yang berguna bagi kehidupan kita sehari-hari. Mempelajari tentang diri kita berarti kesempatan untuk lebih mengenal siapa diri kita, jati diri kita. Semakin kita mengenal diri kita semakin kita mengenal Tuhan kita, dan ini akan membawa ummat manusia semakin dekat dengan Tuhannya, dan pada akhirnya akan berdampak pada tatanan sosial yang semakin baik. Banyak manfaat biologi bagi kahidupan manusia. Pemanfaatan biologi yang proporsional akan membawa dampak baik bagi kesejahteraan manusia baik secara materi maupun immateri.
C.    Usaha Yang Bisa di Kembangkan dari Bidang Ilmu Biologi
Biologi merupakan salah satu basic science knowledge sehingga keilmuannya dapat diterapkan untuk berbagai bidang dan membuka peluang serta potensial untuk dihasilkan beragam produk baik pangan dengan teknologi tepat guna misal dengan proses fermentasi (melibatkan mikroorganisme) atau produk pertanian lain seperti kompos maupun produk kesehatan seperti penghasilan antibiotik alami yang berasal dari tanaman, hewan dan mikroorganisme.
Ilmu biologi yang bisa dikembangkan untuk memajukan perekonomian yaitu bioteknologi. Secara garis besar kegiatan bioteknologi dalam bidang pangan diantaranya Teknologi sel mikroba, untuk produksi pangan terfermentasi dan aditif pangan. Teknologi sel mikroba sudah diaplikasikan dibidang pangan beberapa abad yang lalu. Tujuan dari tekniologi sel mikroba ini adalah untuk pengawetan pangan yang menghasilkan berbagi jenis pangan terfermentasi seperti dadih (yoghurt dan keju), tauco, tape dan sebagainya. Sedangkan teknologi mikrobial yang bertujuan untuk menghasilkan bahan kimia (sekaligus bahan pangan) adalah produksi etanol oleh khamir dan proses lanjutannya untuk mengahasilkan cuka (asam asetat) oleh bakteri. Pada awal abad ke II ditemukan teknologi produksi gliserol oleh khamir yang diransang oleh kebutuhan untuk memproduksi dinamit. Berbagai macam asam dan enzim sudah dapat dihasilkan dengan bantuan mikroba ini. Bahkan sederetan bahan kimia lain yang telah dapat diproduksi secara mikrobial. Mikroba sudah terbukti merupakan agen biologis yang sangat potensial untuk mengahsilkan berbegai jenis zat kimia. Banyak diantaranya merupakan bahan aditif pangan. Teknologi produksi aditif pangan secara mikrobial dilandasi oleh teknik manipulasi metabolisme agar zat yang dikehendaki terakumulasi dan dikeluarkan dari dalam sel. Teknik manipulasi metabolisme ini diperoleh dari mutasi konvensional seperti radiasi dengan sinar X, UV, Gamma dan penggunaan mutagen kimia, maupun mutasi modern melalui rekayasa genetik.
D.    Cara Menerapkan Kemampuan Kewirausahaan Pada Siswa ataupun Mahasiswa yang Didasari dari Ilmu Biologi.
Pembelajaran berbasis kompetensi perlu dikembangkan, mengingat semakin meningkatnya jumlah penganggur terdidik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Mei 2014 jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2014 cenderung mengalami penurunan, dimana TPT Februari 2014 sebesar 5,70% turun dari TPT Agustus 2013 sebesar 6,17% dan TPT Februari 2013 sebesar 5,82%. Penyerapan tenaga kerja masih didominasi oleh lulusan SD ke bawah, dengan kata lain lulusan tingkat pendidikan Sekolah Menengah masih mendominasi TPT. Selain itu jumlah wirausahawan di Indonesia masih sedikit yaitu 1,65% padahal syarat jumlah minimal wirausahawan dalam satu negara adalah 2% agar dikategorikan sebagai negara maju (beritasatu.com). Permasalahan tersebut dapat terjadi karena pembelajaran yang berlangsung di sekolah rata-rata berbasis isi, sehingga kompetensi yang dimiliki siswa tidak  berkembang. Kompetensi berwirausaha dapat diberikan dalam beberapa cara, antara lain dapat melalui mata pelajaran tersendiri atau diintegrasikan pada mata pelajaran yang relevan dengan menggunakan metode pembelajaran yang membangun semangat berwirausaha.
Kewirausahaan bukan mengenai bisnis, uang dan pengusaha, melainkan merupakan suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang lain. Pembelajaran berpendekatan kewirausahaan dilaksanakan dengan menerapkan  prinsip yang mengarah pada pembentukan kecakapan hidup (life skill) sehingga siswa dapat hidup mandiri, berjiwa kreatif, mampu mencari solusi atas  permasalahan dan tidak bergantung pada orang lain .
Berdasarkan Wahyuni (2010) penelitiannya menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat wirausaha siswa dan diperkuat oleh faktor demografis seperti jenis kelamin, pengalaman kerja dan  pekerjaan orang tua.
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan metode mengajar konvensional.Pendidikan kewirausahaan memerlukan pembelajaran yang mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dan memotivasi siswa untuk mengaitkan pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan mereka yaitu Contextual Teaching Learning  (CTL). Project based learning  (PjBL) merupakan salah satu model pembelajaran yang mampu mendukung pelaksanaan pendidikan kewirausahaan karena PjBL mendukung penerapan pembelajaran kehidupan nyata dan pengalaman (real life and experiential learning ) sehingga pendidikan kewirausahaan bisa berjalan dengan efektif.
Kewirausahaan merupakan hal penting untuk dikembangkan masa kini dan perlu dijadikan sebagai pilihan karir. Kewirausahaan tidak hanya terbatas pada definisi sebagai pengusaha atau pebisnis saja. Kewirausahaan merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap manusia, tetapi tidak semua orang memiliki kemauan yang sama untuk mengembangkan potensi kewirausahaannya. Berkaitan dengan hal tersebut, kewirausahaan dipengaruhi oleh adanya minat seseorang. Minat untuk  berwirausaha mengakibatkan seseorang utnuk termotivasi mengambil langkah wirausaha. Kewirausahaan dapat dibentuk dalam proses belajar dan latihan, namun yang terpenting adalah pembentukan minat untuk berwirausaha.
Berdasarkan Sudarmiatin (2009) menyatakan bahwa lulusan pendidikan formal yang menerapkan  pendidikan kewirausahaan, secara umum siswa berhasil memiliki pengetahuan  berwirausaha yang baik, namun belum memiliki keterampilan dan pola pikir wirausaha. Pendidikan kewirausahaan yang berorientasi pada mengubah pola  pikir berwirausaha dan memberikan pengalaman berbisnis secara nyata dinilai lebih efektif dalam menumbuhkan jiwa dan keterampilan berwirausaha.
Sudarmiatin (2009) melakukan penelitian untuk menemukan metode pendidikan kewirausahaan yang paling berpengaruh pada pembentukan motivasi  berwirausaha siswa. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pendidikan kewirausahaan dengan metode pembelajaran teoritis dan tugas yang disertai dengan penayangan video tokoh yang sukses berwirausaha memiliki pengaruh  paling besar terhadap peningkatan motivasi berwirausaha.
Pembelajaran kewirausahaan dengan memutar film/ video tokoh sukses berwirausaha dapat memberikan peningkatkan motivasi yang lebih kuat dibandingkan hanya dengan mendengarkan cerita pengusaha yang sukses yang hanya bersifat audio saja. Penayangan film/ video yang menampilkan gambar bergerak, suara dan suasana seperti mengalami langsung dari kejadian nyata, mampu memberikan efek  berimajinasi sehingga pengaruhnya lebih besar. Pembentukan minat berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Wahyuni (2010) juga menyebutkan bahwa faktor pendapatan adalah faktor yang  paling berpengaruh. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan berwirausaha dimiliki sepenuhnya oleh wirausahawan dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu faktor lingkungan keluarga juga mendukung  pembentukan minat wirausaha. Siswa yang memiliki latar belakang keluarga yang  berbisnis di jalan wirausaha akan menarik siswa untuk melakukan hal yang sama.
Wahyuni (2010) menyatakan bahwa pembelajaran kewirausahaan dapat mempengaruhi peningkatan motivasi berwirausaha siswa antara sebelum dan sesudah mengalami pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan lebih efektif dengan melibatkan siswa dalam kegiatan yang memberikan pengalaman nyata berwirausaha.
Menurut WK Kellog Foundation pembelajaran kewirausahaan tidak akan berhasil dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional dimana pembelajaran tidak  berpusat pada siswa. Model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PjBL) mampu memberikan pengalaman nyata untuk berlatih wirausaha dengan kegiatan proyek (Anonim, 2015).
Berdasarkan Wahyuni (2010) menyatakan bahwa penerapan model PjBL dalam pendidikan kewirausahaan efektif dalam meningkatkan sikap kewirausahaan, minat berwirausaha, perilaku berwirausaha dan prestasi belajar siswa Prinsip dalam PjBL adalah siswa bekerja pada masalah nyata untuk membuat hasil/ solusi nyata. Melalui kerja proyek siswa menentukan cara  pendekatan pada masalah tersebut dan aktivitas yang akan dilakukan, mengumpulkan data, menganalisis atau mensintesis temuannya dan membuat informasi baru, kemudian mempresentasikan temuannya kepada teman di kelas dan terakhir mengevaluasi apa yang telah dipelajari dari kerja  proyek. Dengan demikian, dalam PjBL siswa mengalami proses belajar kompleks yaitu terlibat dalam proses mendesain dan menggunakan teknologi (planning) sekaligus membangun/ meningkatkan pengetahuan, kemampuan menyelesaikan masalah, cara berpikir dan keterampilan  berkomunikasi (communicating ). PjBL mampu meningkatkan kualitas  belajar siswa dan mengarah pada pengembangan kognitif siswa pada level yang tinggi sehingga efektif dalam mengembangkan kemampuan High Order Thinking siswa
Tahapan  pembelajaran berbasis proyek (PjBL) adalah sebagai berikut

Fase pertama
Penentuan pertanyaan mendasar
Fase keempat
Memonitor siswa dan kemajuan proyek
Fase Kedua
Mendsain perencanaan proyek
Fase kelima
Menguji hasil
Fase ketiga
Menyusun jadwal
Fase keenam
Mengevaluasi pengalaman

Peran PjBL dalam pendidikan kewirausahaan adalah untuk melibatkan siswa secara langsung pada objek nyata yang berhubungan dengan kegiatan kewirausahaan dalam proses pembelajaran. Keterlibatan yang terjadi meliputi fisik, pikiran dan mental siswa akan mendorong motivasi belajar, keterampilan mengambil keputusan dan melatih berpikir kritis dan kerja inovatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
Untuk penerapan kemampuan kewirusahaan pada mahasiswa biologi bisa dilakuakn dengan cara pembentukan lembaga yang terdiri dari mahasiswa biologi dan didalamnya dilakukan pelatihan kewirausahaan. Organisasi ini adalah sebagai wadah para mahasiswa mengembangkan kewirausahaannya, untuk produk-produk usahanya banyak yang bisa dihasilkan oleh para mahasiswa biologi, mengingat ilmu biologi itu merupakan salah satu basic science knowledge sehingga keilmuannya dapat diterapkan untuk berbagai bidang dan membuka peluang serta potensial untuk dihasilkan beragam produk baik pangan dengan teknologi tepat guna misal dengan proses fermentasi (melibatkan mikroorganisme) atau produk pertanian lain seperti kompos maupun produk kesehatan seperti penghasilan antibiotik alami yang berasal dari tanaman, hewan dan mikroorganisme.













BAB III
SIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Entrepreneur adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Hubungan ilmu biologi dengan bidang ekonomi sangat erat kaitannya, banyak manfaat yang dihasilkan dari ilmu biologi dalam bidang ekonomi. Perkembangan biologi menjadi beberapa cabang seperti fisiologi manusia, virologi, anatomi, mikrobiologi dan patologi banyak membantu dokter dalam memahami sebab dari berbagai penyakit. Ilmu biologi yang bisa dikembangkan untuk memajukan perekonomian yaitu bioteknologi. Secara garis besar kegiatan bioteknologi dalam bidang pangan diantaranya Teknologi sel mikroba, untuk produksi pangan terfermentasi dan aditif pangan. Penerapan model PjBL dalam pendidikan kewirausahaan efektif dalam meningkatkan sikap kewirausahaan, minat berwirausaha, perilaku berwirausaha dan prestasi belajar siswa






Daftar Pustaka
Wahyuni. Sri, Widiarti, Nuni. 2010. Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Berorientasi Chemo-Enterprenership Pada Praktikum Kimia Fisika. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. Vol.4 No 1 hlm 484-496
Sudarmiatin. 2009. Enterprenership dan Metode Pembelajarannya di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Ekonomi Bisnis, No 2, 102-103.
Choir, Nun. http://www.academia.edu/8670846/proprev2. di akses pada 4 April 2015. Pukul 20.28 wib
.